Tuesday 13 March 2012



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
             Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat berbudaya yang tinggi etika dalam pergaulan. Tapi belakangan ini hal tersebut mulai memudar dimakan budaya luar yang mulai menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia. Pemahaman akan etika banyak terlupakan bahkan tidak diketahui sama sekali oleh remaja yang menjadi generasi penerus bangsa. Budaya tauran, gengster sudah tak asing lagi di telinga kita saat ini. Bahkan banyak geng-geng putri yang mempunyai kebiasaan memukul dan menganiaya anggotanya.
             Etika (tatakrama) merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan. Kunci utama penerapan etika adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun, rasa hormat terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi tatakrama yang berlaku pada lingkungan tempat kita berada.
             Tak dipungkiri, manusia tidak bisa terlepas dari manusia yang lain. Artinya ia mutlak membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Di sinilah, manusia tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bertetangga. Islam pun telah menggariskan etika sosial untuk menciptakan jalinan yang harmonis antar keluarga. Sehingga kehidupan manusia terpenuhi atmosfer yang penuh dengan spirit tasaamuh (toleransi), ta’awun (tolong menolong) dalam kebaikan dan taqwa. Penyakit ananiyah (egoisme), su’uzhan (buruk sangka), tajassus (sikap memata-matai), menggunjing aib orang lain, dan sederet akhlak tercela lainnya tidak endapatkan tempat. Keamanan, ketentraman dan roda kehidupan yang didasari saling tepa selira dan menghormati dapat semakin kokoh

B.    Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Etika perilaku ?
2.      Apa yang dimaksud dengan Etika perilaku dalam bertetangga ?
3.      Apa faktor penyebab ketidak harmonisan hidup dalam bertetangga ?
4.      Bagaimana konsep hidup bertetangga ?
5.      Bagaimana seharusnya Etika pergaulan dalam bertetangga ?
6.      Apa manfaat Etika pergaulan di dalam bertetangga ?


C.   Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Etika
2.      Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Etika perilaku bertetangga
3.      Mengetahui faktor-faktor  penyebab ketidak harmonisan hidup dalam bertetangga
4.      Mengetahui Bagaimana konsep hidup dalam bertetangga
5.      Mengetahui bagaimana seharusnya etika pergaulan dalam bertetangga
6.      Untuk mengetahui manfaat dari etika pergaulan dalam bertetangga




BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Etika
           Etika  adalah suatu kebiasaan yang benar dalam pergaulan. Kunci utama penerapan etika adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun, rasa hormat terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi tatakrama yang berlaku pada lingkungan tempat kita berada. Dalam pergaulan terdapat Beberapa aturan sopan-santun:

1. Membiasakan mengucapkan salam jika bertemu muka dengan orang lain seperti
     (assalamualaikum jika muslim, selamat pagi, siang atau malam, apa kabar, dsb).
     Atau dapat juga dengan melambaikan tangan dan menganggukkan badan tersenyum.
2. Bertutur kata dalam pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa yang sopan mudah dimengerti dan benar. Arahkan mata pada lawan bicara, tidak memotong pembicaraan orang lain kecuali bila terpaksa, namun harus diawali dengan permintaan maaf. Jangan berbicara dengan seseorang sambil mengerjakan pekerjaan lain.
3. Apabila dalam pertemuan, menghindari bicara secara berbisik-bisik dengan seseorang. Menghindari membicarakan orang atau topik yang belum jelas kebenarannya.
4. Dalam bertetangga, mengusahakan menjalin dan menjaga hubungan baik. Memberikan pertolongan dan perhatian kepada tetangga yang terkena musibah dalam batas-batas yang wajar. Menetapkan pola hidup peduli terhadap lingkungan misalnya membersihkan halaman, selokan dan sampah. Jika ingin menyelenggarakan acara, sebaiknya tetangga diberitahu agar tidak merasa terganggu.
5. Membiasakan berempati terhadap orang lain yang terkena musibah dengan menjenguk jika sakit , mengunjungi rumahnya dan memberikan semangat serta mendoakannya.

B.     Etika Pergaulan dalam Bertetangga
Tetangga adalah sosok yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Tak jarang, tetangga lebih tahu keadaan kita daripada kerabat kita yang tinggal berjauhan. Saat kita sakit dan ditimpa musibah, tetanggalah yang pertama membantu kita. Tak heran, jika Islam begitu menekankan untuk berbuat baik kepada terangga, karena dampak hubungan yang harmonis antar tetangga mendatangkan maslahat yang begitu besar.
Pengertian bertetangga adalah seseorang yang sangat dekat dengan kita, dan kita sebagian seorang muslim yang apabila benar-benar paham akan ajaran agamanya biasanya menjadi seorang yang terbaik dalam berhubungan dengan tetangga, paling menghormati, paling baik hati, dan baik budi pada mereka. Setiap orang yang rumahnya bertetangga dengan kita harus dihormati sehingga dapat menimbulkan kerukunan setiap orang .
Karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian melainkan masih membutuhkan sesamanya. Seorang muslim yang menyadari ajaran-ajaran agamanya akan menjadi pribadi yang berjiwa sosial, karena dia memiliki misi dalam hidupnya. Orang yang memiliki misi dalam hidupnya tidak akan mempunyai pilihan lain kecuali harus berhubungan dengan orang lain, bergaul dan berbaur dengan mereka serta terlibat dalam kegiatan memberi dan menerima.

C.    Faktor Pendukung Ketidak Harmonisan Hidup Bertetangga
Setiap manusia pasti mempunyai keinginan untuk selalu harmonis dalam menjalani kehidupannya. Oleh karena itu agar hidup kita dengan tetangga selalu rukun harus membiasakan melakukan kebaikan. Kalau ada saudara kita yang sedang mengalami hidup kekurangan, wajib membantu meringankan beban. Nilai persaudaraan harus tetap dioptimalkan mulai dari aspek materi, sosial, hingga yang bersifat individual seperti aib saudara kita yang harus wajib ditutupi agar senantiasa tidak terjadi permusuhan dalam kehidupan bermasyarakat.
Bersikap dan berbuat baik pada tetangga adalah sebagian dari perilaku mulia untuk mewujutkan tatanan kehidupan yang harmonis dalam skala yang lebih luas tidak saja dilingkungan keluarga tapi juga dalam lingkungan masyarakat, seseorang yang bisa menciptakan suasana keharmonisan dalam sebuah keluarga, tapi selalu bermusuhan dengan tetangga tentu suatu keharmonisan yang ada dalam sebuah keluarga.

D.    Konsep Hidup Bertetangga
Konsep hidup bertetangga salah satunya adalah jenguklah tetanggamu ketika mereka sakit. Dalam menjenguk tetangga yang sakit ada adab atau etika yang perlu diperhatikan:
1. Jangan banyak bertanya
2. Jangan lama-lama
3. Tenangkan, sabarkan dan doakan
4.Berikan makanan alakadarnya
Kalau ada tetangga yang meninggal dunia, tolong libatkan diri. Sesibuk apapun dan dimanapun bekerja, kalau mendengar ada tetangga yang meninggal maka luangkan waktu minimal 5 menit tunjukkan kepedulian, jangan sampai  terjebak dengan kesibukan yang tanpa henti, datang kepada tetangga bila perlu telefon atasan “maaf pak saya terlambat datang, karena ada tetangga yang meninggal”.
Kalau ada tetanggamu yang meminjam sesuatu maka pinjamkanlah, dengan saling meminjam maka akan ada interaksi yang membuat hubungan menjadi lebih baik. Hanya saja yang meminjam harus tahu diri jangan sampai susah mengembalikan.
Kalau ada tetangga yang mendapatkan kebahagiaan maka sebagai tetangga yang baik datangi dan ikut senang dan ikut berbahagia. Inilah yang paling berat penyakit bermasyarakat, dimana tidak siap menerima kemajuan dan kesuksesan orang lain. maka harus ikhlas berkata sportif setiap tetangga memiliki kebahagiaan, kita pun ikut merasakan kebahagiaannya itu. Bagaimana hidup bisa harmonis dengan tetangga kalau tetangga dapat kemajuan kita jadi sakit bahkan sampai dirawat di rumah sakit.


E.     Manfaat etika pergaulan dalam bertetangga
1.      Akan lebih dihargai tetangga
2.      Kehidupan bertetangga akan lebih hangat dan harmonis
3.      Terhindarnya konflik yang berarti
4.      Akan tercipta kerukunan dan rasa saling membantu
5.      Timbulnya empati kepada sesama tetangga
6.      Terciptanya rasa gotong royong
7.      Timbul keorganisasian yang bermanfaat

           


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Etika (tatakrama) merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan. Kunci utama penerapan etika adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun, rasa hormat terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi tatakrama yang berlaku pada lingkungan tempat kita berada.

Dalam pergaulan terdapat Beberapa aturan sopan-santun:
1. Biasakanlah mengucapkan salam jika bertemu muka dengan orang lain
2. Bertutur kata dalam pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa yang sopan mudah dimengerti dan benar.
3. Apabila dalam pertemuan, hindari bicara secara berbisik-bisik dengan seseorang. Hindari membicarakan orang atau topik yang belum jelas kebenarannya.
4. Dalam bertetangga, usahakan menjalin dan menjaga hubungan baik.
5. Biasakan berempati terhadap orang lain yang terkena musibah dengan menjenguk jika sakit